Tentang Kompetensi Soft-skills Lulusan Teknik Industri (Apa itu Soft Skills?)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan sebuah hal yang sedang diketengahkan dewasa ini sebagai akibat UU Sistem Pendidikan Nasional yang mensyaratkan bahwa sebuah program pendidikan harus mengacu kepada standar ini.

SKL secara tidak langsung meminta pendidikan tinggi untuk market-oriented, karena konsep kompetensi merupakan sesuatu hal yang sebenarnya didorong oleh kebutuhan industri di lapangan. Sehingga dalam tulisan ini kita tidak akan melakukan perdebatan klasik tentang apakah pendidikan tinggi market-oriented atau research-oriented atau jika kedua-duanya mungkin.

Yang menarik mengikuti proses penentuan SKL ini untuk teknik industri adalah ketika ada tahapan untuk melakukan visitasi ke Industri untuk mendapatkan masukan tentang lulusan teknik industri yang telah bekerja, permasalahan yang klasik muncul kembali, yaitu soft-skills.

Seluruh industri secara relatif memandang untuk perguruan tinggi (terutama di Jawa) mereka tidak memiliki masalah dalam kompetensi teknis, tetapi dari sisi kompetensi non-teknis mereka tetap mendapatkan masih banyak kelemahan yang sering disebut sebagai soft-skills.

Apa sebenarnya soft-skills? Di Teknik Industri UI ada sebuah mata kuliah pilihan Keterampilan Interpersonal, yang ketika disusun konten dari perkuliahan ini, timbul pertanyaan ini. Akhirnya kita membagi 2 softskills, yaitu personal skills dan interpersonal skills.

Personal Skills merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik. Ini lebih ke arah self development yang mencakup personal time management, problem solving skills, research skills, kreativitas, learning capability (learn to learn … effectively), Team Thinks (kemampuan untuk berpikir sebagai bagian dari tim)

Interpersonal Skills merupakan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan dengan orang lain, baik orang lain secara individu (one to one) atau sebagai audiens (one to many). Ini yang mencakup negosiasi, interview, sikap dan penampilan yang sesuai dengan situasi, listening skills, public speaking and presentation, effective meetings, writing reports and proposals, project management, working with teams, and etc.

9 komentar pada “Tentang Kompetensi Soft-skills Lulusan Teknik Industri (Apa itu Soft Skills?)”

  1. gan saya bingung, karena banyak mata kuliah dasar yg dipelajari jadi saya ga bisa memfokuskan ke arah mana ilmu saya akan diterapkan,
    baru mau serius belajar program eh udah lanjut lagi ke ilmu baru? aduh pusing,, jujur gan kayaknya otak saya ga bisa dah nampung ilmu sebanyak itu? intinya saya ga bisa apa-apa karena terlalu banyak tekanan dari matkul TI?
    gimana ya gan solusinya? minta saran dan motivasinya? thanks..

    1. Saya bingung dengan pertanyaannya, karena maksudnya mata kuliah dasar apa, apakah dasar teknik atau TI, lalu belajar program maksudnya apa, dan ilmu apa yang kamu maksud banyak?
      TI memang generalis, namun dengan tujuan yang spesifik dan sama yaitu adalah efisiensi dan efektivitas. Coba kamu eksplorasi diri jika memang masih ingin mempelajari TI, karena memang gaya belajar setiap orang adalah berbeda.

  2. Pak.. saya Fithor TI 2011…
    saya masuk TI karena ingin meningkatkan bisnis saya Pak…
    tapi, dampak ilmunya belum begitu kerasa Pak… Apa karena masih semester tiga ya?

    1. Memang di tahun pertama teknik industri biasanya masih disibukkan dengan kuliah dasar universitas maupun teknik, sehingga kurang “terasa” teknik industrinya.
      Namun keep an open mind, dan selalu mencari perspektif “apakah ini bisa saya aplikasi kan ke bisnis” tanpa harus tergantung Kepada dosen

    2. Numpang nimbrung… kepada fithor, anda harus mendefinisikan apa arti dari “Bisnis”. Saya bisa membuat mahasiswa semester 1 Teknik Industri merasakan kaya pada Semester 3. Karena Semester 1 Teknik Indusri sudah Praktikum Dasar Pemrograman. Saya tidak perlu sebut prosesnya. Semoga anda mengerti maksud saya.

  3. permisi om. . sya dodik, mau bertanya. .
    klu ilmu2 yg di ajarkan di teknoik industri afdol ga untuk berwirausaha? maklum, cita2 jd pengusaha. .
    terima kasih. .

    1. Tentu saja, karena ilmu-ilmu di TI berorientasi terhadap bagaimana sebuah industri/perusahaan dijalankan. Ilmu multidisiplin dari keuangan, produksi, SDM, marketing, pemeliharaan diajarkan dan bisa menjadi modal kamu untuk mengelola usaha.

      Tapi banyak juga yang berpendapat sebaiknya menjadi pengusaha jangan terlalu mengandalkan ilmu TI, karena takutnya malah jadi tidak “berani” berusaha, karena kalau menggunakan ilmu analisa kelayakan, kok tidak untung-untun, sehingga akibatnya tidak pernah berani untuk terjun. Menjadi pengusaha harus berani mengambil resiko, bisa dihitung, tetapi tetap harus diambil.

    2. kepada dodik, Tidak ada Teknik yang bisa menjadi pengusaha sukses kecuaLi teknik industri.. anda mau coba teknik apa ? teknik sipil ? arsitek ? mesin ? mereka semua bisa sukses tapi lama dan tidak efektif… teknik industri sukses lebih cepat karena diajarkan konsep efektif dan efisien.

Tinggalkan Balasan ke Fithor Muhammad Batalkan balasan