Persiapan Presentasi Skripsi

Setelah mengikuti banyak sekali sidang ujian seminar dan skripsi, maka ada beberapa hal penting yang terlihat harus selalu diperhatikan oleh para peserta ujian selain yang telah dituliskan dalam buku pedoman penulisan skripsi. Untuk itu tulisan ini bermaksud membantu anda untuk menyiapkan diri anda lebih baik. Beberapa tulisan akan berfokus kepada penyusunan slide, pelaksanaan presentasi dan bagaimana menghadapi tanya jawab.

Perhatikan preferensi individu dari anggota tim dosen penguji

Setiap anggota tim dosen pasti memiliki preferensi dan fokus perhatian yang berbeda-beda. Ada yang berfokus terhadap korelasi antara tujuan penelitian dengan kesimpulan, fokus kepada cara presentasi anda, fokus terhadap kedisiplinan anda dalam menulis karya ilmiah dsb. Preferensi-preferensi ini harus bisa anda identifikasikan sehingga anda bisa menyesuaikan diri dengan preferensi tersebut. Anggaplah ini adalah latihan anda untuk tantangan sesungguhnya didunia kerja, pasti ada boss anda yang meminta berbeda dibandingkan yang lain.

Tips Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian sebaiknya adalah tujuan akhir dari skripsi anda berupa produk yang anda hasilkan. Bukan tujuan antara, karena hal ini seharusnya ditekankan ketika menjelaskan metodologi penelitian. Pengecualian jika memang tujuan akhir anda ternyata memiliki 2 produk atau lebih yang berbeda dan bukan merupakan input bagi yang lainnya. Misalnya anda memiliki 2 tujuan akhir, produk A dan B, maka jika A adalah input bagi B, maka sebaiknya yang ditulis hanya B.

Begin with the End in Mind

Konsep begin with the end in mind adalah konsep dari 7 kebiasaan manusia yang efektif, dan menjelaskan pentingnya kita berfikir tentang apa yang ingin kita dapatkan pada akhirnya sebagai panduan dan patokan dalam merencanakan kegiatan kita. Semakin detail dan jelas hasil akhir yang kita ingin dapatkan semakin mudah pula anda mencari hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencapainya.

Apa sih output dari skripsi anda? apakah berupa tabel rencana produksi, sebuah daftar rekomendasi perbaikan, sebuah gambar desain sistem/produk, sebuah daftar hasil analisa yang berguna dalam mengambil keputusan. Artinya secara sederhana hasil skripsi anda adalah bisa berupa gambar, flowchart, tabel, daftar, tulisan yg terstruktur (rencana) dan lainnya.

Waspada Virus

Komputer presentasi biasanya digunakan bersama. Teknologi USB Disk memang memudahkan kita memindahkan file2 besar presentasi, tetapi memudahkan juga untuk mentransfer virus. Hati-hati karena begitu komputer terkena virus berarti presenter berikut bisa tidak menggunakan komputer yang sama. Siapkanlah komputer cadangan. Anda juga sebaiknya tidak menggunakan usb kerja anda, karena data anda di usb bisa hilang akibat virus tersebut. Gunakanlah spesial usb khusus buat presentasi skripsi dan data2 pendukungnya.

Siapkan alur cerita yang logis

Bertanya dan Menjawab ala Berpikir Sistem (SPQ&ISA)

Siang hari di kampus setelah makan siang:

Seorang mahasiswi datang ke rekan kerja saya yang pria, kemudian berkata “Pak, saya positif”.

??????

 

Sering saya kemukakan ketika mengajar bahwa medium komunikasi kita: suara, tulisan, gambar, adalah medium yang sangat lemah untuk mengkomunikasikan apa yang kita maksudkan, karena banyaknya keterbatasan pada medium tersebut dan betapa bergantungnya kita terhadap kesamaan konteks antara pembicara dan pendengar (dalam hal suara misalnya). Sebuah kata kasar bisa menyinggung pendengarnya ketika dalam suasana hati jelek pada suasana formal, tetapi bisa merupakan gurauan pada suasana hati gembira dalam suasana informal.

Untuk itu, sangat penting bagi pemikir sistem untuk memiliki struktur dalam bertanya atau menjawab pertanyaan ketika berkomunikasi, yang akan mengurangi kesalahpahaman ini. Struktur itu dapat disingkat sebagai SPQ&ISA – Situation, Perception, Questions dan Interpretation Structure Answer.

Bertanya dengan SPQ

Situation, uraikan situasi yang membuat anda akan bertanya secara apa adanya (tanpa adanya interpretasi atau pendapat anda terlebih dahulu). Pengantar situasi penting untuk memberikan gambaran bagi penjawab dalam konteks apa anda akan bertanya, sehingga mengurani mis-interpretasi dari pertanyaan anda.

Perception, jelaskan bagaimana menurut anda situasi tadi, disini anda memberikan perspektif anda terhadap situasi, like or dislike, agree or not agree

Questions, pertanyaan yang ingin diajukan

Menjawab dengan ISA

Lanjutkan membaca “Bertanya dan Menjawab ala Berpikir Sistem (SPQ&ISA)”

Think Before You Post

Di dalam ranah sosial media yang sedang menggandrungi semua orang (paling tidak semua orang yang memiliki handphone) ada prinsip kualitas yang juga berlaku, yaitu: Think before Act, yang kemudian dijabarkan ke metode PDCA. Prinsip ini jika diterjemahkan adalah Think before You Post.

Anda harus berhati-hati dalam media sosial. Setiap postingan, apakah komentar, “suara hati”, link, gambar dan lain sebagainya bisa dibaca oleh orang lain secara berbeda. Apalagi jika anda adalah orang yang berfokus kepada tujuan yang salah dalam media sosial: pengin punya “teman” sebanyak mungkin atau postingan sebanyak mungkin setiap hari (post for the sake of posting – atau tweet for the sake of tweeting).

Tidak semua teman adalah teman dekat yang mengerti anda. Teman memiliki berbagai strata: teman tetangga sejak kecil, teman kuliah, teman kerja, teman hobby, teman “atasan”, teman “HRD” dll. Setiap teman memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada yang tulus berteman dan ada yang tidak tulus berteman.

Lanjutkan membaca “Think Before You Post”

Tips bagi Alumni Teknik Industri sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS (bag 1) – Apa sih fungsi pemerintah?

Dengan semakin banyak mantan mahasiswa saya menjadi PNS di republik ini, maka saya merasa perlu menuliskan sedikit pemahaman saya tentang pemerintahan dan bagaimana anda bisa memandang pemerintahan dalam kacamata seorang perekayasa industri.

Saya memandang secara sederhana bahwa Pemerintah memiliki 2 fungsi utama pelayanan langsung dan regulasi. Walaupun sebenarnya dalam pelayanan langsung, bukan berarti pemerintah harus turun tangan langsung. Dalam buku reinventing the government, pakar pemerintahan berargumen bahwa pemerintah adalah regulator, bukan operator. kata “govern” dalam government, bukan berarti kita melakukan pelayanan, tetapi menentukan standard dan mencari sumber daya sehingga layanan tersebut dapat terlaksana.

Saya juga tidak mengerti kenapa kata “govern” yang bisa diartikan mengendalikan, diterjemahkan menjadi “perintah” atau kita kenal sebagai “pemerintah”. Mungkin karena aroma militer dahulu lebih kental. Perintah memiliki makna yang berbeda dibandingkan kendali, anda pasti bisa merasakannya, tapi mungkin kita bahas pada lain kesempatan.

Fungsi Layanan Publik

Pelayanan Langsung, menurut saya, adalah sebuah fungsi pemerintahan kepada konstituennya (khan kita yang memilih) sehingga kita dapat melakukan aktivitas produktif tanpa banyak terganggu. Ini mencakup layanan kesehatan dasar, sosial, kebersihan, pemeliharaan, pembangunan infrastruktur dsb. Untuk itu kita memilih pemerintah dan membayar gayus …. eh pajak, sebagai “iuran” kita sebagai warga negara. Kita juga memberikan mandat supaya uang dan “asset” kita (tambang, air dsb) dikelola sehingga menghasilkan keuntungan buat rakyat. Jadi kalau kita tidak suka layanannya, yaa diganti saja pada pemilihan berikutnya atau hati-hati memilih yang berikutnya.

Bagi yang tinggal di apartemen mungkin mengenal istilah building management, dimana kita menyewa tim manajemen untuk mengurusi hal-hal yang menurut kita harus mereka urus. Di kompleks, ada RT yang membantu kita untuk mengurus keamanan, pemungutan sampah, dll. Kalau udah nggak perform, yaa diganti khan?

Apakah layanan pemerintah harus langsung? Terkadang saya suka tersenyum simpul mendengar tuntutan demo dari orang-orang yang menginginkan bahwa pemerintah memegang langsung sebuah layanan publik (sebagai operator), terutama karena menganggap bahwa layanan tersebut harus murah dan “pro-rakyat”. Sah-sah saja, tetapi berarti mereka juga tidak bisa menuntut pelayanan yang baik dan pasti akan tidak meningkat, karena pemerintah sebagai operator berarti anda meletakkan akuntabilitas ke suatu badan yang dari awal didesain untuk tidak jelas siapa yang bertanggung jawab.

Lanjutkan membaca “Tips bagi Alumni Teknik Industri sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS (bag 1) – Apa sih fungsi pemerintah?”

Catatan Flow of Argument (Alir Argumentasi)

Mengikuti berbagai seminar dan sidang di kampus, membuat saya ingin mengingatkan kembali hal yang penting yang harus dilatih oleh peserta sebagai bekal dalam dunia nyata nantinya, yaitu kemampuan untuk menyusun alir argumentasi yang menuju ke kesimpulan atau perumusan permasalahan. Sebelumnya saya ingatkan, perumusan permasalahan adalah sebuah deskripsi singkat dari masalah yang pasti asalnya kompleks.

Dalam diskusi ini saya tidak menyentuh arti dari argumentasi yang bersifat akademis, tetapi lebih bersifat praktis. Menurut saya, cara yang paling sederhana mengartikan alir argumentasi adalah memandangnya sebagai sebuah cerita yang enak didengar atau dibaca.

Membuat cerita yang enak itu memang banyak memiliki kendala:

  1. Terkadang kita merasa sudah bekerja siang malam untuk mendapatkan banyak data, sehingga semua data kita pengin ceritakan (supaya kelihatan kerja kerasnya) padahal ini biasanya tidak mungkin mendapatkan alir yang enak. Lihat kasus film yang diangkat dari buku, banyak yang merasa kenapa kok di film kurang “gigit” dibandingkan bukunya. Film-film seperti ini, yang diterima oleh publik, pasti akan mengurangi jumlah detail dari bukunya karena hanya memiliki slot 90-120 menit untuk menceritakannya dalam film.
  2. Kita tidak tahu mulai dari mana. Anda bisa mencari di internet tentang artikel-artikel yang serupa, yang enak dibaca dan mengamati bagaimana mereka menuliskan argumentasinya. Gunakan post-it, tuliskan pokok-pokok pikiran yang ingin anda sampaikan. Satu pokok pikiran untuk 1 post-it, jangan digabung. Tempelkan di dinding atau meja atau kertas besar tanpa memperhatikan struktur apapun. Perhatikan apakah ada yang bisa digabungkan atau disusun berurutan. Post-it disusun menurun atau mendatar, kemudian anda lihat apakah ada “lubang” dalam argumentasi anda. Teknik ini mirip dengan teknik storyboard yang digunakan di industri film. Setiap fragmen tampilan (scene) dibuat gambar kasar secara manual sebagai representatif awal rencana produksi film ini. Storyboard juga dikenal di Six Sigma sebagai risalah apa yang telah dilakukan. Tips lain untuk memulai dari kesimpulan kemudian membangun argumentasi dari kesimpulan akhir. Tips ini mungkin agak aneh, ketika biasanya kesimpulan diberikan pada saat akhir, tapi ini bisa membantu anda untuk mulai.

Yang dimaksud dengan “lubang” ini terbagi menjadi 3 yaitu Overstep, Incoherent, dan yang paling parah Unrelated.

 

Lanjutkan membaca “Catatan Flow of Argument (Alir Argumentasi)”

Tes 3 Menit

Catatan Awal: Bagi mahasiswa TIUI, Tes 3 Menit yang saya bahas disini bukan konsep ujian yang anda telah anda dengar atau anda lalui, tetapi sebuah konsep pendekatan yang perlu anda ketahui dan kembangkan dalam berkomunikasi tentang masalah dan pemecahan masalahnya.

Tes 3 Menit atau sering dikenal oleh para konsultan sebagai “the 3 minutes elevator test” adalahsebuah konsep agregasi apa yang telah kita dikerjakan dan kita usulkan kepada klien kita seandainya kita hanya diberikan waktu 3 menit. Waktu 3 menit ini diibaratkan adalah waktu yang ada ketika kita naik elevator dari lantai atas tempat presentasi ke tempat parkir klien kita. Illustrasinya begini, jika anda adalah konsultan yang mendapatkan suatu tugas dari klien, setelah sekian bulan bekerja keras untuk mengumpulkan data, interview, mengolah data, mengurusi politik kantor, melalui pembantaian awal pada presentasi awal didepan rekan tim kerja perusahaan, sehingga pada akhirnya anda diberikan kesempatan untuk mempresentasikannya didepan the big boss. Anda sudah bergadang dari kemarin, menyiapkan presentasi lengkap dengan video animasinya, dengan suara stereo surround, dengan lagu jingle dsb, kemudian ketika sang boss masuk ruangan, dan anda sudah siap untuk menunggu diberi waktu, tiba-tiba sang boss, tanpa sempat duduk, meminta maaf kepada semua peserta bahwa presentasi harus ditunda karena dia dipanggil oleh presiden untuk dicalonkan jadi menteri. Boss menyadari bahwa keputusan harus segera diambil, untuk itu dia mengajak anda turun bersama-sama dia ke tempat parkir melalui ke lift pribadinya (elevator). “Saya tidak punya waktu banyak, tolong jelaskan secara singkat apa yang anda usulkan kepada saya, hingga kita sampai ke tempat parkir”

Apa yang anda lakukan?

Lanjutkan membaca “Tes 3 Menit”

Have you asked a good question today?

Dalam kuliah yang saya kelola beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba dalam diskusi bersama di kelas tersebut saya tergelitik pertanyaan kepada mahasiswa saya, “Siapa di antara anda, selama masa kuliah 3 tahun terakhir, tidak pernah mengajukan pertanyaan didalam kelas?” dan sangat mencengangkan hampir lebih 50% kelas menunjukkan muka terkejut dan takut untuk mengangkat tangan. Dari pengalaman saya mengelola kelas, harus diakui bahwa ketika saya menanyakan “apakah ada yang mau bertanya?” hanya muka-muka yang itu-itu saja yang mengajukan pertanyaan. Apalagi dalam kelas saya yang berbahasa inggris, tidak ada muka yang tampak.

Pertanyaan adalah menunjukkan bahwa pikiran anda sedang mengolah sesuatu, dan menemukan ada beberapa hal yang tidak cocok satu dengan yang lain, ada yang tidak anda pahami, atau menimbulkan kebingungan. Sehingga bingung dalam sebuah kelas selalu saya pandang positif, karena berarti terjadi proses pemikiran.

Secara keseluruhan dosen-dosen anda adalah orang-orang yang pasti memiliki pengalaman yang lebih banyak, tetapi kita menggunakan slide terbatas yang kita siapkan sebelumnya karena ketika mengajar karena kita takut melupakan materi yang wajib diajarkan. Ketika anda bertanya, itu menimbulkan pemicu didalam pengalaman atau pengetahuan yang tidak akan dikeluarkan karena lupa atau tidak sadar bahwa itu berguna atau berkaitan dengan materi. Pasti ada beberapa dosen anda yang bisa menjadi tambang pengetahuan, tetapi anda harus “memukulnya” untuk mendengarkan suaranya.

Bagaimana caranya mendapatkan pertanyaan yang bagus? Beberapa ide berikut

Lanjutkan membaca “Have you asked a good question today?”