Ciri-ciri Berpikir Sistem: Selalu mencari konteks pada Permasalahan yang dihadapi

Context : the set of facts or circumstances that surround a situation or event, includes the political, social, historical, psychological, institutional, and aesthetic factors that shape the way we understand the performance event.

Sebuah sistem terkadang tidak terlihat perilakunya sebelum kita “ganggu”. Kita tidak akan tahu bagaimana respons marah teman kita, kalau tidak kita “ganggu” dia untuk marah. Perilaku respons teman kita, akan membantu kita untuk memahami dia. Bagaimana kalau kita “ganggu”, teman kita tidak merespons? Menurut saya, ini malah berbahaya, kita tidak tahu batasannya (jadi apakah nanti malam, ketika kita sendirian, tidak ada yang menikam kita tiba-tiba dari belakang).

Behavior is what a man does, not what he thinks, feels, or believes (anonymous)

Gangguan ini biasanya berasal dari sekitar sistem yang kita analisa, karena kondisi konteks merupakan input terhadap sebuah sistem terbuka maka sebuah sistem pasti berperilaku tertentu akibat input dari lingkungannya. Dengan memahami konteksnya kita bisa lebih bisa memahami permasalahannya, ini berarti solusi kita juga semakin tajam.

Di manajemen kualitas, kita diingatkan bahwa setiap ada problem, jangan pertama kali menyalahkan orang. Orang bisa berbuat salah karena sistem yang kita rancang membiarkan atau memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk salah. Perhatikan konteksnya, terkadang disitulah letak solusi terbaik dari permasalahan kita.

3 komentar pada “Ciri-ciri Berpikir Sistem: Selalu mencari konteks pada Permasalahan yang dihadapi”

  1. Permisi pak, saya mahasiswa Tek. Industri dari UPN yogyakarta.

    Saya ingin bertnya
    Adakah teknik, trik atau cara-cara yang memudahkan kita untuk cepat memahami sebuah konteks permasalhan? Jdi kita bisa cepat mengidentifikasikan sebuah permsalahan tersebut, dan cepat mnemukan akar mslah dan solusi yg optimal utk permslahan tsb.

    1. Anda harus memiliki koleksi pertanyaan yang anda susun dan biasakan pakai.

      Secara sederhana, gunakan 5W+H, karena konteks tergantung cara pandang (who), kapan (when), dimana (where), prosesnya (how), argument (why) dan kesamaan yang dibahas (what).

Tinggalkan komentar