Saya sangat sering mengikuti diskusi perdebatan yang cukup “meriah” tanpa ada yang menyadari bahwa yang diperdebatkan adalah asumsi, bukan fakta. Serunya, terkadang asumsi lebih menarik untuk diambil kesimpulan daripada faktanya. Mungkin ini penyebab kenapa kok acara gosip di Indonesia sangat populer, dan meminjam istilah orang Jakarta, acara gosip “kaga’ ada matinye”.
Asumsi adalah “pengisi celah” pada data. Saya kira kita selalu dalam kondisi informasi yang tidak lengkap ketika akan mengambil keputusan. Ketidakadaan informasi lengkap ini kita tutupi dengan asumsi. Asumsi dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kita, bukan berasal dari data. Sedangkan pengalaman atau pengetahuan dibangun terkadang tidak oleh kita sendiri, tetapi oleh orang lain yang “ditularkan” kepada kita.
Jangan letakkan asumsi sejajar dengan data fakta, tetapi harus ada bobot berbeda, dan ini harus disadari bersama jika dilakukan dalam sebuah rapat untuk mengambil keputusan.
Diterbitkan oleh hidayatno
Akhmad Hidayatno is a Professor and the Head of Systems Engineering, Modeling, and Simulation Laboratory, Universitas Indonesia. Graduated from Industrial Engineering from Universitas Indonesia, obtained Master of Business and Technology from Australian School of Business, University of New South Wales, Australia, and a Doctorate Degree in Chemical Engineering, Universitas Indonesia, has given him a unique perspective on how the industry and sustainability are interrelated systemically.
His research focuses on exploring the triangle of Energy, Industry, and Sustainability, with an interest in renewable energy and technological change. He is a member of System Dynamics Society (SDS), International Council of Systems Engineering (INCOSE), and Institute of Industrial and Systems Engineers (IISE). He also has deep experience in working and handling national and international consultancy projects, especially in the area of model-based problem solving and model-based policymaking.
Lihat semua pos milik hidayatno